NAMA : DONNA
SYAFENY
KELAS : XI IPA 4
SMA NEGERI 5 PALEMBANG
PROSES MENUJU
SUKSES
Ayam mulai berkokok. Pagi itu aku
terbangun lebih siang Matahari pun mulai
menunjukan sinarnya, kini ku percepat langkah ku menuju sekolah karna ku tau
jarak rumah ke sekolah sangatlah jauh .
sesampainya aku di depan pintu gerbang sekolah “ nak cepat masuk sebentar lagi
bel berbunyi “ tutur satpam . Aku mulai bergegas .
Hufft untungnya
aku sampai dengan tepat waktu. Segera aku masuk ke dalam kelas. Dengan keadaan basah
kuyup karena keringat ku . Yaahh, dimana aku berlari menuju sekolah karena
takut terlambat. Sesampainya aku dikelas .” Hey bagas ada apa dengan kamu tidak
biasanya kamu datang lebih siang ? “ucap nadia. Iya aku hampir datang
terlambat hari ini karna ada sedikit masalah ketika menuju kesekolah . “Masalah apa lagi si gas ?”ucap Nadia. Iya
sewaktu aku di....... Belum selesai bagas menjawab. Tiba-tiba Luna memotong
perkataan Bagas “ diperjalanan yah jelas si bagas anak orang miskin yang
sebelum sekolah membantu orang tuanya berjualan gorengan disekitar pinggiran
jalan . kenapa tidak dia datang
kesekolah selalu datang lebih siang ?”ucap Luna dengan nada yang lebih tegas
dan perasaan puas karna telah mengejek Bagas . Dengan perkataan Luna yang
seperti itu aku hanya bisa diam dan sabar atas perkataan Luna yang membuat hati
ku merasa teriris . Bagaimana tidak akibat perkataannya semua orang menjadi sering
mengejek aku dan menjadikan aku sebagai
bahan ejekan teman kelas. “Sabar aja yah gas aku tau kamu orang yang sabar kamu
pasti bisa melewati ini semua “Ucap Nadia . Semakin hari semakin menjadi-jadi
perlakuan Luna dan perkataan Luna terhadap ku
. Yah aku bisa apa menghadapi
Luna yang seorang anak yang kehidupannya bisa dikatakan sangat tercukupi.
Sedangkan aku ? Aku hanya seorang anak tukang penjual gorengan yang setiap
sebelum pergi sekolah membantu orangtuaku berjualan!. Aku yang setiap hari
mendengar ejekan-ejekan Luna dan teman-temanya. Semakin mebuat ku menjadi seorang
Bagas yang kuat . “Aku akan membuktikan semua itu Lun, aku akan membuktikan
kepada mu kepada semua teman-teman
bahwa perkataan itu tidak semuanya
benar! Ucapku dalam hati.
Hari demi hari
kini kulewati tak pernah patah semangat meskipun cacian-cacian mereka terus
menerus terdengar ditelinga ku. Pada saat itu kelas ramai membicara kan untuk
meneruskan sekolah kejenjang lebih
tinggi. Saat itu aku hanya bisa terdiam semua orang sibuk membicarakan tentang
Perguruan Tinggi favorit yang mereka impikan . “ Hey gas ngomong-ngomong kamu mau Kuliah
dimana nih selesai tamat SMA ? jujur aja ni kamu kan salah satu siswa terpintar
di sekoalh ini pasti kamu punya cita-cita mau kuliah di Perguruan Tinggi
favorit ?”Ucap Nadia . Mendengar perkataan Nadia sejenak ku tarik nafas yang
panjang “ Aku bingung kamu tau perekonomian keluarga ku bagiamana? Kamu tau aku
hanya anak tukang penjual gorengan ? kamu tau kan itu hanya mimpi bagi ku . Aku sadar di saat
ini aku hanya bisa berharap dan berdoa mimpi ku bisa terwujud Nad” mendengar jawaban Bagas itu “ Iya aku tau
tapi bukan berati kamu tidak harus seperti ini harusnya kamu semangat harusnya
kamu tu njukakan ke mereka-mereka yang
sudah mengejekan kamu menghina kamu jika
kamu bisa gas kamu pasti bisa “Ucap Nadia
yang terus –menerus mendukung Bagas. Nadia tak henti-hentinya selalu
mendukung aku , selalu memberi semangat ku . Yah dia memang teman yang selalu
tau perasaan ku.
“Kamu hanya anak
tukang penjual gorengan yang tidak akan
pernah bisa meneruskan sekolah di Perguruan Tinggi kamu tau kan sekolah
di perguruan tinggi itu butuh banyak uang ? sedangkan kamu , kamu hanya anak
tukang penjual gorengan yang tidak punya banyak uang untuk membiaya Perguruan
Tinggi kamu. !”ucap Luna , keadaan kelas menjadi diam ketika Luna berbicara
seperti itu kepada Bagas. Sungguh hatiku
begitu sakit mendengar perkataan Luna .
Marah pun aku tak berhak memang benar
apa yang dikatakan oleh Luna . Apa yang dia ucapkan semuanya memang benar .
Mendengar itu aku hanya bisa diam dan menahan rsaa sakit yang ada dihati ini
ketika ucapan Luna keluar dari mulutnya .
Semua itu tak
pernah merubah ku menjadi pribadi yang patah semangat . justru cacian mereka
semua menjadikan ku lebih semangat dalam belajar. Karna aku yakin suatu saat
aku akan bisa membuktikan seua perkataan merka tidaklah semua nya benar. Hari demi Hari kulewati
Ujian pun sudah kuhadapi. Dan tibalah saatnya dimana hari itu sangatlah menjadi
hari yang sangat menegangkan . Bagaimana tidak hari itu hari pengumuman
kelulusan . Akhirnya pengumuman pun telah selesai . AKU LULUS! AKU LULUS !
semua orang kegirangan pada hari itu . Aku hanya bisa diam tanpa perasaan
girang dan bahagia . “Gas selamat yah kamu
lulus “ Ucap nadia . Iya terimakasih yah, selamat juga buat kamu ya
akhirnya kamu lulus dan melanjutkan sekolah di perguruan Tinggi favorit kamu
.”Kata Bagas
Kamu kenapa gas?
Harusnya kamu gembira karna kamu lulus” Ucap Nadia . Semua orang merasa gembira
karna cita-cita mereka semuanya terwujud merka bisa sekolah di perguruan Tinggi
favorit yang mereka cita-citakan. Apa daya aku yang tidak bisa apa-apa saat ini
aku tidak mau mebebankan biaya perekonomian di keluarga ku kasihan mereka sudah
susah payah mencari uang kesana kemari untuk ku. Ditamabah aku ingin sekolah di
Perguruan Tinggi. Ah sudahlah itu hanya mimpi bagi Nad “ Mendengar perkataan
Bagas , Nadia merasa sedih tetapi Nadia harus tetap mendukung Bagas karna dia
yakin jika Bagas pasti bisa meraih mimpinya . Tak lama kemudian “Gas kamu di
panggil tuh sama kepala sekolah “ . Jantung ku mulai berdegub kencang ada
masalah apa ini kenapa tiba-tiba aku di panggil kepala sekolah”bicara dalam
hati. “selamat pagi pak. Ada apa yah
bapak memanggil saya ?” Ucap Bagas “Silakan duduk, Selamat yah Nak Bagas
kamu mendapat beasiswa melanjutkan Sekolah di Perguruan Tinggi favorit mu semua
biaya ditanggung oleh pihak pemerintah. Karena kamu salah satu siswa yang
pintar di sekolah ini oleh sebab itu kamu bisa mendapatkan beasiswa ini “ Ucap KEPSEK. “Terima kasih banyak pak terima
kasih banyak “dengan perasaan amat sangat senang “ selepas keluar dari ruang
kepala sekolah semua orang bertanya-bertanya kenapaku. “ Gas kenapa kamu di
panggi KEPSEK salah apa kamu ? “ Ucap Nadia,
“ Akhirnya mimpiku terwujud Nad
semua yang kamu katakn benar aku pasti bisa menjadikan mimpiku menjadi
kenyataan . Aku mendapatkan beasiswa ke
Perguruan Tinggi Favoritku Nad” Ucap Bagas yang amat senang. Sungguh ? waww
selamat yah Bagas akhirnya cita-cita kamu terwujud “ Ucap Nadia. Kemudian hari itu mulai berlalu akhirnya aku pun bisa
menjadikan mimpiku menjadi kenyataan . Aku sekarang bisa merubah keadaan ku
merubah semua keadaan ku menjadi lebih baik lagi yah berasama orang tua ku .
kini aku bisa membuktikan semuanya kepada semua orang terutama kepada Luna .
Bahwa aku bisa! bahwa perkataanya tidak
lah semua nya benar. “Selamat yah Gas akhirnya cita-cita kamu terwujud dan
sekarang kehidupanmu lebih baik dari sebelumnya Aku minta maaf jika pada saat
itu aku sering mencaci kamu , aku sadar semua yang aku katakan tidaklah
semuanya benar-benar terjadi “ Ucap Luna . Oh sungguh Ini Luna ? Luna yang pada
saat itu mencaci ku, menghina dan sering mengejeku? “ Tentu aku maafkan semua
yang kamu katakan sudah menjadikan ku
lebih semangat dalam meraih cita-cita” Ucap Bagas . Kini aku semakin
yakin bahwa dunia itu berputar semuanya bisa menjadi lebih baik jika kita mau
berusaha. Kehidupan ku lebih baik sekarang berkat merka. Yah mereka yang selalu
menjadikan ku pribadi yang tidak pernah menyerah .
Komentar
Posting Komentar