jenis-jenis Karya Ilmiah.
Makalah.
Makalah adalah karya ilmiah yang
pembahasannya berdasarkan data lapangan yang bersifat empiris-objektif.
Makalah juga dapat berupa hasil penelitian yang disusun untk dibahas
dalam pertemuan ilmiah, seperti seminar atau lokakarya. Yang memiliki
jumlah halaman yang paling sedikit 15-25 halaman. Makalah memiliki 3
bagian yaitu bagian awal, bagian inti, bagian akhir. Bagian awal terdiri
dari sampul, daftar isi, daftar tabel atau gambar (jika ada), bagian
inti terdiri dari isi materi yang hendak dibahas dalam makalah tersebut.
Bagian inti memiliki latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan
penulisan makalah, pembahasan, kesimpulan, dan saran. Bagian akhir
terdiri dari daftar rujukan dan lampiran (jika ada).
Skripsi.
Skripsi adalah karya ilmiah untuk
memenuhi persyaratan mengakhiri studi S1 dan mencapai gelar sarjana
isinya berupa penelitian lapangan atau penelitian pustaka berbentuk
kualitatif atau kuntitatif dengan sistematika ilmiah yang harus ditaati
secara ketat. Tujuan penulisan skripsi adalah melatih mahasiswa
menerapkan pengetahuannya melalui pemecahan masalah yang berkaitan
dengan bidang studi.
Proposal Penelitian.
Sebelum mahasiswa skripsi, tesis,
desertasi mereka terlebih dahulu mengajukan judul penelitian dan
mengajukan proposal penelitian yang telah dikonsultasikan kepada dosen
pebimbing. Proposal penelitian merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari skripsi, tesis, desertasi maka proposal penelitian dimasukkan
sebagai bagian karya ilmiah. Proposal adalah suatu bentuk usulan
penelitian yang wajib disusun mahasiswa menempuh tahap penyusunan
skripsi, tesis, dan disertasi. Proposal penelitian disusun dengan bagian
utama pendahuluan, landasan teori metode penelitian, tanpa adanya
pembahasan dan simpulan saran.
Disertasi.
Disertasi adalah tulisan ilmiah yang
disusun untuk mencapai derajat akademis doctor (S3). Memiliki maksud
menguji pendirian ilmiah mahasiswa terhadap sanggahan penguji. Dalil
yang dikemukakan dalam disertasi dibuktikan oleh penulis dengan data dan
fakta yang sahih dan analisis yang terinci. Skripsi, tesis, dan
disertasi biasanya memiliki beberapa kesamaan dalam sistematika
penulisannya baik pada penelitian kualitatif dan kuantitatif secara
terpisah.
Sistematika Penelitian Kuantiatif.
- Latar Belakang Masalah.
Suatu gejala atau
peristiwa tertentu yang tampak dapat dijadikan suatu masalah,jika
berkaitan dengan sesuatu yang lain. Suatu masalah selalu berada dalam
suatu jaringan gejala lain yang menimbulkan masalah. Latar belakang
masalah berisi alasan mengapa penelitian itu perlu dilakukan dan alasan
penulis mengambil judul tersebut.
- Identifikasi Masalah.
Berdasarkan latar
belakang msalah yang dikemukakan dapat muncul berbagai masalah Kemudian
di identifikasi mengemukakan berbagai masalah yang muncul sangat penting
untuk memilih dan menetapkan masalah yang perlu dan cukup penting untuk
di teliti.
- Pembatasan Masalah.
Kualitas penulisan
ilmiah tidak terletak pada keluasan masalah, tetapi pada kedalaman
pengkajian pemecahan masalah. Agar masalah dapat dikaji dan dijawab
secara mendalam, masalah itu harus dibatasi. Dengan pembatasan yang
jelas maka penulis dapat merumuskan masalahnya lebih jelas.
- Perumusan Masalah.
Perumusan masalah
merupakan pertanyaan yang lengkap dan rinci mengenal ruang lingkup
permasalahan masalah yang akan diteliti , yang didasarkan pada
pembatasan masalah. Perumusan masalah ditanya pada kalimat tanya.
- Tujuan Penelitian.
Tujuan penelitian
dinyatakan secara lengkap, operasional, dan konsisten dengan perumusan
masalah yang telah dikemukakan. Tujuan penelitian memperoleh jawaban
atas masalah yang telah dirumuskan.
- Manfaat Penelitian.
Berkaitan dengan
hal-hal teoritis dan praktis. Manfaat penelitian adalah mengembangkan
ilmu dan penelitian lebih lanjut. Manfaat praktis berkenaan dengan
kegunaan praktis penelitian tersebut menyangkut permasalahan aktual.
- Landasan Teoritis
Kajian teori
merupakan pengkajian terhadap pengetahuan ilmiah yang sudah ada. Kajian
tersebut berbentuk hukum, konsep, dan prinsip-prinsip yang relevan
dengan permasalahan. Teori yang dikutip harus bersumber yang dapat
dipertanggungjawabakan. Dalam landasan teori perlu dikaji pula mengenai
penelitian yang relevan yaitu pengkajian terhadap penelitian-penelitian
yang sudah ada sebelumnya yang membahas mengenai permasalahan yang sama.
Penelitian yang relevan perlu dicantumkan untuk melihat bahwa
penelitian yang sebelumnya memiliki unsur – unsur yang dapat mendukung
penlitian yang dilaksanakan.
- Kerangka pemikiran.
Kerangka pemikiran
merupakan arahan penalaran saat penulis menyusun penelitian. Kerangka
pemikiran berguna untuk mewadahi teori-teori yang seperti tepat satu
sama lain menjadi rangkaian yang utuh mengarah pada penemuan jawaban
sementara. Menyusun kerangka pemikiran berarti membuat argumentasi yang
rasional berdasarkan teori-teori yang telah diungkapkan dalam kajian
teori dan mengarah pada jawaban sementara atas masalah. Peneliti
menggunakan logika deduktif. Jawaban sementara atas masalah disebut
hipotesis.
Hipotesis dalah
jawaban sementara atas masalah yang sedang diteliti. Hipotesis disusun
berdasarkan teori yang sudah dikaji dengan kerangka pemikiran tertentu.
Hipotesis menyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan.
- Tempat dan Waktu Penelitian.
Tempat penelitian
diungkapakan secara jelas. Waktu penelitian dihitung sejak konsultasi
pengajuan judul sampai dengan penulisan laporan hasil penelitian selesai
dilaksanakan.
- Metodologi Penelitian.
Metode adalah cara untuk mencapai tujuan. Metode penelitian ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian.
- Populasi dan Sampel.
Populasi dan
karakteristik perlu disebutkan Populasi dan teknik sampling yang
dituliskan dalam laporan, hanya populasi dan sampling yang digunakan
dalam penelitian tersebut. Teknik penelitian tiap-tiap variabel
(variabel terikat atau variabel bebas) disebutkan berikut instrument
atau alat ukur yang digunakan mengumpulkan data. Hasil pengembangan
instrument dan uji pendahuluan dicantumakan pada BAB IV sebelum
deskripsi data. Dengan alat ukur yang valid maka validitas data dapat
diandalkan. Deskripsi data berisi hasil pengumuman data tiap-tiap
variabel secara deskriptif.
- Uji Persyaratan Analisis.
Analisis data dalam
penelitian kuantitatif biasanya menggunakan teknik analisis statistic
inferensial. Data yang dianalisis perlu diuji terlebih dahulu . Hal
tersebut dilakukan dengan 2 cara : pertama dengan uji asumsi, kedua
dengan uji statistikdalam penelitian.
- Pengujian Hipotesis.
Langkah ini
dilakukan pertanyaan dikemukakan dalam perumusan hipotesis. Ada
penelitian yang tidak menggunakan hipotesis sehingga langsung analisis
data. Dalam pengujian hipotesis diperlukan langkah-langkah berikut :
- Pengujian hasil analisis data.
Menganalisis data
empirik dalam rangka pengujian hipotesis hendaknya menggunakan penalaran
induktif. Pengujian hasil analisis data harus sesuai dengan jumlah
hipotesis yang telah dirumuskan Hasil analissis data yang dilaporkan
hanya koefisian perhitungan,sedangkan proses perhitungan selengkapnya
dituliskan pada lampiran. Koefisien hasil perhitungan perlu
diinterpretasikan atau disimpulkan.
- Pembahasan analisis data.
Pengujian hasil
analitis data dibahasdengan menggunakan bahasa ilmiah sesuai dengan
bidang studi yang ditelii berdasarkan konsep-konsep yang telah
diutarakan.
- Simpulan Penelitian
Simpulan penelitian
adalah kerja merangkum semua simpulan pengujian hipotesis. Rangkuman
bersifat sintetik dan sstematis untuk menarik simpulan yang bersifat
umum dari variabel – variabel yang diteliti. Implikasi adalah dampak
yang ditimbulkan berasarkan simpulan penelitian. Implikasi berisi
penjelasan terhadap perkembangan ilmu dan penelitian serat penerapan
praktis hasil penelitian dalam pemecahan masalah dan pelaksanaan
kebijakan.
Saran di buat
berdasarkan pada simpiulan hasil peneitian dan implikasi. Saran berisi
pemecahan masalah yang diteliti atau bertindak lanjut penelitian
sehingga lebih bersifat operasional.
Komentar
Posting Komentar